Berita Jurnalkitaplus – Pemerintah Amerika Serikat resmi memasuki masa shutdown sejak Rabu malam (1/10), setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan terkait rancangan anggaran negara. Kondisi ini membuat sejumlah kantor pemerintahan tutup dan ratusan ribu pegawai federal terdampak.
Gedung Putih menuding Partai Demokrat sebagai penyebab utama kebuntuan. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tuntutan Demokrat mengenai pendanaan layanan kesehatan menjadi batu sandungan dalam negosiasi. “Mereka lebih memilih kepentingan politik daripada menjaga keberlangsungan pemerintahan,” ujar Trump.
Akibat shutdown, sekitar 750.000 pegawai federal terancam dirumahkan atau kehilangan pekerjaan. Layanan pemerintahan non-esensial, mulai dari administrasi publik hingga fasilitas lingkungan, dihentikan sementara. Meski program vital seperti Medicare dan Medicaid tetap berjalan, keterbatasan staf diperkirakan akan mengganggu pelayanan.
Situasi ini memicu kekhawatiran ekonomi. Para analis menilai shutdown berpotensi mengganggu aktivitas bisnis, mengurangi kepercayaan pasar, serta memperbesar ketidakpastian politik di negeri Paman Sam.
Di sisi lain, Kongres masih ditunggu publik untuk mencari solusi darurat agar pemerintahan kembali berjalan normal. Namun tarik ulur politik antara Republik dan Demokrat membuat jalan keluar terasa semakin jauh. (FG12)